Pengalaman Laporan Listrik Error Melalui Aplikasi PLN Mobile
Aplikasi PLN Mobile - Seperti yang kuceritakan kemarin bahwa tegangan listrik dirumahku hanya 180 volt saja. Padahal secara teori listrik dirumahku seharusnya sebesar 220 volt. Eh tapi kenapa sih listrik yang dijual PLN harus 220 volt?
Jawaban simpelnya karena listrik 220 volt merupakan tegangan listrik standart internasional sehingga kebanyakan alat elektronik dirancang untuk bekerja pada tegangan ini sehingga dapat digunakan di hampir seluruh dunia tanpa harus mengubah sirkuit didalamnya.
Sebenarnya juga gak standart-standart internasional banget sih, karena beberapa negara justru menerapkan sistem distribusi listrik 110 volt. Lho-lho kok beda lagi, kenapa Indonesia gak pakai 110 volt juga?
Menurut teori fisika, semakin panjang kabel atau kawat yang digunakan maka semakin besar hambatan listriknya. Semakin besar hambatan listriknya maka ada resiko penurunan tegangan yang diterima oleh pelanggan. Ini yang dinamakan dengan power loss. Power loss berhubungan dengan arus dan nilai resistansi bahan yang digunakan untuk distribusi listrik.
Jadi bisa disimpulkan bahwa negara yang menggunakan 110 volt memiliki sumber pembangkit listrik yang tersebar merata di setiap daerahnya. Indonesia, dengan cakupan daerah yang cukup luas dengan medan yang berbagai macam seperti dataran luas, gunung, bukit dan lain sebagainya, dengan jumlah pembangkit yang tidak sebanyak negara maju maka dirasa lebih cocok menggunakan tegangan 220 volt.
Tapi biasanya tegangan yang diterima oleh pelanggan tidak bisa pas 220 volt. Seperti teori diatas, karena jarak kabel yang cukup panjang pasti akan ada penurunan tegangan yang diterima oleh pelanggan. Tegangan PLN masih dianggap normal apabila berada dalam rentang 220 Volt plus minus 10%. Itu artinya tegangan PLN bisa dikatakan normal dalam kisaran 198 hingga 242 volt. Lho-lho kok ada tegangan diatas 220 volt, gak bahaya ta?
Untuk menghindari power loss seefisien mungkin, tegangan listrik harus dinaikkan sebesar-besarnya di awal transmisi. Setelah sampai di aera bisnis atau perumahan, tegangan listrik akan diturunkan lagi dengan trafo step down menjadi 220 volt (orang biasa menyebutnya dengan gardu listrik). Itulah mengapa tegangan pelanggan disekitar gardu listrik bisa menerima listrik diatas 220 volt.
Tidak hanya panjang kabel saja yang menyebabkan teganan PLN turun, tingkat kepadatan penduduk yang membebani suatu gardu listrik juga dapat mempengaruhi besaran tegangan listrik. Trafo distribusi kelebihan beban akibat distribusi yang terlalu banyak. Nilai voltasenya bisa turun sampai di bawah 180 volt.
Kembali kepada permasalahanku sebelumnya, listrik dirumahku terukur 180 volt dengan menggunakan volt meter. Pada kwh meter PLN juga menunjukkan angka yang sama. Awalnya aku mengetahui hal ini justru melalui Bardi Smart Plug yang didalamnya juga terdapat pengukuran tegangan listrik, arus dan daya yang terpakai oleh alat tersebut.
Aku merasa harus melapor ke PLN karena 180 volt jauh dibawah 10% dari 220volt. Beberapa teman menyarankan menggunakan aplikasi PLN Mobile agar tidak perlu menggunakan pulsa untuk menelpon PLN 123. Dan kebetulan aku belum pernah menggunakan aplikasi ini.
Aplikasi PLN Mobile |
PLN Mobile adalah aplikasi yang dikeluarkan oleh PLN yang memiliki banyak feature yaitu pembelian token listrik, pembayaran listrik, pengaduan, pengajuan sambungan baru, pengajuan sambungan sementara, ubah daya dan lainnya.
Dengan aplikasi ini kita bisa melakukan pengaduan terkait permasalahan PLN dirumah kita, eh bukan bukan terkait instalasi rumah kita lho ya. Pengaduan yang dapat dilakukan contohnya terkait pemadaman listrik, tegangan listrik yang tidak sesuai, KWH meter yang menunjukkan "PERIKSA", pengaduan terkait pemasangan baru, perubahan daya dan penyambungan sementara, serta pengaduan permasalahan KWH meter pasca bayar dan pra bayar lainnya.
Untuk melakukan pengaduan cukup dengan mengklik "Pengaduan" lalu kita akan diberi pilihan template pengaduan yang sering dilaporkan oleh pelanggan. Tinggal cari pengaduan yang sesuai dengan permasalahan kita. Untuk pengaduan tegangan yang tidak sesuai, contohnya seperti kasusku tegangan hanya 180 volt, maka dapat memilih "Permasalahan kWh meter Pasca Bayar dan Pra Bayar". Setelah melakukan pengaduan maka kita akan mendapatkan tiket pengaduan yang dapat kita lacak proses pengaduan sudah sampai mana.
Saat pertama kali aku mencoba aplikasi ini pada hari sabtu siang. Ku pikir akan ditanggapi saat hari kerja efektif, hari Senin. Ternyata aku salah. Tidak sampai 30 menit petugas PLN langsung merespon dan menelpon akan datang ke rumahku untuk memperbaiki masalah yang ku laporkan. Tidak sampai 1 jam dari pelaporan petugas PLN datang dan melakukan perbaikan. Wow sungguh layanan yang sangat cepat.
Setelah sampai di rumahku, petugas PLN menjelaskan pemasalahan pada listrik rumahku terjadi karena padatnya perumahan yang membebani gardu listrik. Solusi yang dapat dikerjakan adalah mencari saluran listrik dari gardu listrik yang lainnya. Beruntung disekitar rumahku ada 2 gardu listrik yang berbeda.
Akhirnya jalur listrik kami dipindahkan ke gardu listrik yang lain, namun tetap tidak bisa mendapatkan listrik 220 volt, hanya 200 volt saja. Petugas PLN kembali menjelaskan hal ini terjadi karena padatnya perumahan yang membebani gardu listrik. Oke aku bisa terima jika masih dalam range 10%. Setelahnya petugas PLN berpamitan untuk meninggalkan tempat karena pekerjaan sudah selesai.
Sepeninggalan petugas PLN muncul pertanyaan dalam benakku. Tolak ukur perhitungan daya yang dipakai oleh pelanggan itu bagaimana? Tegangan terukur KWH meter dikalikan dengan arus beban penggunaan pelanggan dalam satuan waktu atau Tegangan 220 dikalikan dengan arus beban penggunaan pelanggan dalam satuan waktu? Wah sepertinya harus bertanya pada petugas yang lebih paham soal ini.
Yang jelas, aku sangat puas dengan layanan PLN Mobile.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Laporan Listrik Error Melalui Aplikasi PLN Mobile"