Pengalaman 2 Tahun Menggunakan Balance Bike Part 2: Akhirnya Bisa Gowes!
Akhirnya bisa gowes juga, rasanya bahagia dan bangga. Sebenarnya otak sedang tidak ingin menulis, tapi ingin berbagi tentang betapa bangganya diriku akhirnya anakku bisa mengayuh sepeda, jauh lebih cepat dariku. Sekedar informasi, aku saat seumuran anakku baru bisa menggunakan sepeda roda 4 sedangkan anakku sudah bisa roda dua.
Prosesnya sebenarnya terbilang cepat (kalau tidak dihitung dengan proses belajar mengayuh sepeda), hanya sehari belajar dengan dipegangi dari belakang (tanpa roda bantu). Lalu besoknya sudah tidak mau dipegangi lagi. Terima kasih atas semua orang yang memberi masukan dan saran.
Empat bulan lalu, saat aku menulis Pengalaman 2 Tahun Menggunakan Balance Bike, aku memutuskan untuk membeli roda bantu pada sepeda anakku. Istriku sangat menyayangkan keputusanku tersebut karena pada dasarnya anaknya udah cukup seimbang dalam mengendarai sepeda. Hanya butuh usaha lebih untuk mengajarinya mengayuh sepeda.
Setelah dipasang roda bantu, dia malah ketagihan dan tidak ingin roda bantunya dilepas. Sampai akhirnya tetangga kami, Aldi, memberi semangat anakku agar mencoba roda bantunya dilepas, lha kok dia mau. Langsung ku eksekusi saat itu juga. Anaknya pun semangat berlatih sembari mengingat-ingat cara menyeimbangkan sepeda hasil latihan dengan balance bike.
Hanya sehari aku bersusah payah memeganginya dari belakang, besoknya dia sudah tidak ingin dipegangi dan ternyata beneran sudah bisa. Alhamdulillah...
Mohon maaf jika tulisan ini berantakan, semoga dapat poin kebahagiaanku.
Prosesnya sebenarnya terbilang cepat (kalau tidak dihitung dengan proses belajar mengayuh sepeda), hanya sehari belajar dengan dipegangi dari belakang (tanpa roda bantu). Lalu besoknya sudah tidak mau dipegangi lagi. Terima kasih atas semua orang yang memberi masukan dan saran.
Empat bulan lalu, saat aku menulis Pengalaman 2 Tahun Menggunakan Balance Bike, aku memutuskan untuk membeli roda bantu pada sepeda anakku. Istriku sangat menyayangkan keputusanku tersebut karena pada dasarnya anaknya udah cukup seimbang dalam mengendarai sepeda. Hanya butuh usaha lebih untuk mengajarinya mengayuh sepeda.
Setelah dipasang roda bantu, dia malah ketagihan dan tidak ingin roda bantunya dilepas. Sampai akhirnya tetangga kami, Aldi, memberi semangat anakku agar mencoba roda bantunya dilepas, lha kok dia mau. Langsung ku eksekusi saat itu juga. Anaknya pun semangat berlatih sembari mengingat-ingat cara menyeimbangkan sepeda hasil latihan dengan balance bike.
Hanya sehari aku bersusah payah memeganginya dari belakang, besoknya dia sudah tidak ingin dipegangi dan ternyata beneran sudah bisa. Alhamdulillah...
Mohon maaf jika tulisan ini berantakan, semoga dapat poin kebahagiaanku.
Wih si anak laki udah bisa sepedaan aja, nih, mantep kalau mulai rutin olahraga pagi. Eh, tapi sekarang aja udah sering main sepeda daripada melakukan kegiatan seru karena anak cowok hobi banget kalau soal gini. Terima kasih informasinya!
BalasHapusbalance bike ini bagus ya buat anak,
BalasHapusKalau dibilang bagus, tergantung sudut pandang sih, Rez. Tapi kalau buat seru-seruan balance bike itu seru banget buat anak. Bisa lebih meng-eksplore daerah sekitar dengan balance bike (kalau dibandingkan dengan penggunaan sepeda roda tiga atau roda empat pada rentang umur 2-4 tahun).
Hapusmelatih kemampuan keseimbangan juga ketahanan kaki anak ya
Hapus