Pengalaman 2 Tahun Menggunakan Balance Bike
Balance Bike - Seperti yang pernah ku ceritakan pada cerita Balance Bike Murah Untuk Anakku, Alzi mulai menggunakan balance bike sejak umur 2 tahun. Itu berarti sudah 2 tahun dia menggunakan sepeda keseimbangan tersebut. Lalu apakah setelah 2 tahun sudah bisa menggunakan sepeda gowes roda dua? Belum bisa. Kalau masalah keseimbangan, insyaa Allah dia sudah sangat seimbang tapi dia belum tahu cara mengayuh sepeda. Menyesalkah membeli balance bike?
Tentu saja tidak menyesal. Karena tujuanku membeli sepeda keseimbangan ini bukan untuk melatih anakku agar cepat bisa menggunakan sepeda gowes, bukan! Pada artikel sebelumnya aku menulis alasanku membeli sepeda ini karena unik, jarang ada yang punya, agar anak terlihat keren, mengikuti tren dan anak saya, Alzi, sudah berumur 2 tahun. Sungguh alasan yang cukup hedon bukan? Hahaha...
Mungkin justru alasan tersebut yang membuat Alzi belum bisa mengayuh sepeda (kata orang ucapan adalah do'a). Atau mungkin juga bukan. Butuh teknisi, eh ehm, maksudku praktisi untuk mempelajari ini lebih lanjut. Tapi... menurut opiniku, kalau belum bisa ya harus lebih giat berlatih lagi. Mungkin cerita ini bisa jadi pembelajaran untuk para orang tua yang berniat membelikan anaknya balance bike (Kalau ada pertanyaan seputar balance bike bisa baca artikel Pertanyaan Seputar Balance Bike yang Perlu Diketahui).
Awal April 2022 aku merasa tinggi Alzi sudah cukup untuk menggunakan sepeda gowes biasa, aku juga merasa dia sudah cukup seimbang mengendarai sepeda. Aku pun memutuskan untuk mencat ulang sepeda lama sepupuku, sebuah sepeda kecil tua beroda 12 inch. Sengaja ku cat warna senada dengan balance bike milik Alzi, yellow-lemon, agar Alzi merasa nyaman dengan sepeda barunya.
Awal sepeda barunya jadi, Alzi sangat girang. Kami langsung membantu Alzi untuk mencoba sepeda barunya itu. Menurut keterangan beberapa teman pemilik balance bike, setelah 2 tahun menggunakan balance bike dan berhasil seimbang ada kemungkinan anak bisa langsung menggunakan sepeda gowes biasa.
Karena Alzi sudah sangat seimbang menggunakan balance bikenya, ku pikir akan sangat mudah mengajarkannya sepeda gowes biasa. Ternyata setelah percobaan pertama, Alzi berhasil seimbang tapi dia tidak tahu cara mengayuh pedal sepeda. Ku pikir PR kami tinggal mengajarkan cara mengayuh sepeda saja. Tapi ternyata agak sulit memberi pemahaman kepada Alzi. Beberapa hari dicoba tapi masih belum berhasil juga. Aku belum menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan Alzi mengayuh sepeda.
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk mencoba metode mundur selangkah, yaitu dengan memberi roda bantu pada sepeda barunya itu. Metode ini cukup berhasil mengajarkan cara mengayuh pedal sepeda pada Alzi, tapi sepertinya metode ini gagal dalam mengajarkan keseimbangan pada Alzi. Aku jadi bingung metode seperti apa lagi yang harus dicoba. Alzi juga sudah enggan roda bantunya dicopot karena dia sudah merasa aman dan nyaman. Dia pun sudah malas menggunakan balance bikenya.
Tinggal banyak latihan dengan sepeda roda empat dan nikmati prosesnya dari awal lagi tanpa balance bike.
Tentu saja tidak menyesal. Karena tujuanku membeli sepeda keseimbangan ini bukan untuk melatih anakku agar cepat bisa menggunakan sepeda gowes, bukan! Pada artikel sebelumnya aku menulis alasanku membeli sepeda ini karena unik, jarang ada yang punya, agar anak terlihat keren, mengikuti tren dan anak saya, Alzi, sudah berumur 2 tahun. Sungguh alasan yang cukup hedon bukan? Hahaha...
Mungkin justru alasan tersebut yang membuat Alzi belum bisa mengayuh sepeda (kata orang ucapan adalah do'a). Atau mungkin juga bukan. Butuh teknisi, eh ehm, maksudku praktisi untuk mempelajari ini lebih lanjut. Tapi... menurut opiniku, kalau belum bisa ya harus lebih giat berlatih lagi. Mungkin cerita ini bisa jadi pembelajaran untuk para orang tua yang berniat membelikan anaknya balance bike (Kalau ada pertanyaan seputar balance bike bisa baca artikel Pertanyaan Seputar Balance Bike yang Perlu Diketahui).
Awal April 2022 aku merasa tinggi Alzi sudah cukup untuk menggunakan sepeda gowes biasa, aku juga merasa dia sudah cukup seimbang mengendarai sepeda. Aku pun memutuskan untuk mencat ulang sepeda lama sepupuku, sebuah sepeda kecil tua beroda 12 inch. Sengaja ku cat warna senada dengan balance bike milik Alzi, yellow-lemon, agar Alzi merasa nyaman dengan sepeda barunya.
Awal sepeda barunya jadi, Alzi sangat girang. Kami langsung membantu Alzi untuk mencoba sepeda barunya itu. Menurut keterangan beberapa teman pemilik balance bike, setelah 2 tahun menggunakan balance bike dan berhasil seimbang ada kemungkinan anak bisa langsung menggunakan sepeda gowes biasa.
Karena Alzi sudah sangat seimbang menggunakan balance bikenya, ku pikir akan sangat mudah mengajarkannya sepeda gowes biasa. Ternyata setelah percobaan pertama, Alzi berhasil seimbang tapi dia tidak tahu cara mengayuh pedal sepeda. Ku pikir PR kami tinggal mengajarkan cara mengayuh sepeda saja. Tapi ternyata agak sulit memberi pemahaman kepada Alzi. Beberapa hari dicoba tapi masih belum berhasil juga. Aku belum menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan Alzi mengayuh sepeda.
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk mencoba metode mundur selangkah, yaitu dengan memberi roda bantu pada sepeda barunya itu. Metode ini cukup berhasil mengajarkan cara mengayuh pedal sepeda pada Alzi, tapi sepertinya metode ini gagal dalam mengajarkan keseimbangan pada Alzi. Aku jadi bingung metode seperti apa lagi yang harus dicoba. Alzi juga sudah enggan roda bantunya dicopot karena dia sudah merasa aman dan nyaman. Dia pun sudah malas menggunakan balance bikenya.
Tinggal banyak latihan dengan sepeda roda empat dan nikmati prosesnya dari awal lagi tanpa balance bike.
Semoga keputusan untuk "mundur selanglah" ini tepat ya... seperti kata orang bijak, "Kadang dalam hidup butuh mundur satu langkah agar bisa lari melesat lebih cepat".
BalasHapusBener... semoga bisa segera melesat...
HapusBerlatih sepeda itu fase seru dalam parenting dan jadi momen yang asyik buat anak maupun orang tua. Keren nih si anak udah pinter menguasai sepeda sekarang, jenis sepeda juga memengaruhi. Terima kasih sharinya!
BalasHapusAlhamdulillah... aku gak menyangka jadi orang tua ternyata seasyik ini.. hehehe...
Hapussepeda tapi bisa lebih pegel ya, soalnya kudu lelarian
BalasHapusInsya Allah gak pegel kok, yang pegel malah saya hehehe... Pernah coba balapan sprint, saya lari dan anak saya (umur 3 tahun) naik balance bike, dia bisa mengimbangi lari saya. Meskipun sebenarnya saya bukan pelari tapi ya... bisa dibayangin lah ya...
HapusSemangat... bentar lagi pasti bisa
BalasHapusTerimakasih...
HapusKadang mengambil keputusan mundur selangkah demi meloncat maju itu benar Bund. Tetapi bukan untuk belajar naik sepeda gowes.
BalasHapusTahap awal bermain balance bike itu sudah benar sekali yaitu belajar keseimbangan (tetapi bukan itu saja keuntungan bermain balance bike).
Mungkin tehnik belajar sepeda gowesnya yang belum tepat (maaf), pertama tama ajarkan tehnik mengayuh sepeda spt ban belakang di angkat lalu rider belajar mengayuh. Setelah itu ajarkan mengendarai.sepeda gowes sambil di pegangin dahulu sadelnya dari belakang agar tidak jatuh. Memang butuh usaha yg lebih tetapi setelah 1 minggu (kalau belajarnya intensif) pasti sudah bisa.
Jika menggunakan roda samping justru memanjakan rider untuk menggowes. Meskipun lama kelamaan juga akan bisa bersepeda.
Maafkan ya bila salah.... Salam balance bike dari Aya
Terimakasih banyak atas masukannya... Jangan minta maaf dong hehehe.. saya butuh masukan yang banyak dari teman-teman balance bike, saya rasa saya memang kurang sabar dalam mengajari anak saya bersepeda, ditambah lagi saya hanya bisa menemani belajar bersepeda di sabtu dan minggu saja... Sekali lagi terimakasih banyak...
HapusAku sempet kepikiran mau beli balance bike buat si adek, soalnya sampe umur 6 THN blm bisa naik sepeda dgn alasan takut. Sementara kakanya dr umur 4 udh lancar.
BalasHapusTapi papinya anak2 ga mau. Tetep dipaksa pake sepeda biasa 😅. Agak lebih lama, apalagi pake bujukin si adek dulu, tapi akhirnya dia bisa juga. Malah skr kemana2 maunya naik sepeda. 🤣
Gapapa, pelan2 aja mas. Ntr juga anaknya lama2 bisa ketemu feel nya dan JD lancar :D
Nah... feelnya belum nemu nih, anaknya juga agak takut.
Hapus