Aku Paling Takut Menggambar!
Menggambar - Setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan dalam hidupnya. Begitu juga denganku. Aku memiliki banyak sekali kekurangan. Salah satu yang paling berat bahkan menjadi semacam phobia adalah kemampuan menggambarku yang sangat buruk. Kalau siswa lain memilih membolos di pelajaran Matematika dan Sains, saat SD aku tak jarang memilih membolos jika ada pelajaran menggambar.
Lalu bagaimana jika ada tugas menggambar? Pilihan pertama jelas membolos, pilihan ke dua tidak mengumpulkan tugas, pilihan ketiga menggambar bendera negara-negara di dunia, pilihan keempat menggambar peta. Ya!! Cuma 2 gambar itu yang ku bisa. Menggambar kumpulan bendera negara dunia dalam 1 kertas gambar A3 dan menggambar peta dunia.
Kenapa memilih menggambar bendera negara dunia? Karena mudah. Tinggal menggunakan penggaris, digambar dengan rapih dan selesai. Lalu kenapa memilih menggambar peta? Karena di peta ada garis bantu berupa garis bujur dan garis lintang serta perbandingan skala yang mudah dipelajari. Tinggal membuat garis bantu dengan skala yang sudah ditentukan lalu gambar dimulai dan selesai. Selain itu, saya benci sekali menggambar.
Sampai akhirnya saat SMP. Pak Dirman, Guru Kesenian, mengajarkan kami menggambar perspektif sederhana, yaitu teknik menggambar yang digunakan untuk mengilustrasikan dimensi lewat bidang datar. Saat itu kami diajarkan 2 teknik menggambar perspektif, perspektif satu titik dan perspektif dua titik. Cukup mudah dipahami, karena menggambar perspektif bisa menggunakan sebuah alat bantu berupa penggaris. Hanya dengan membuat garis saja, kita bisa membuat gambar yang indah. Aku mulai nenambah kemampuan menggambarku.
Ternyata ketakutanku akan menggambar tersimpan sampai aku dewasa. Entah apa yang ada dipikiran orang-orang. Mereka berfikir bahwa seorang teknisi komputer harusnya bisa dan mengerti menggunakan apilikasi menggambar dan editing seperti photoshop dan corel. Ya aku mengerti dasar-dasar dan fungsi beberapa tombol yang ada pada kedua aplikasi tersebut. Tapi, yang memereka tak pernah tau aku tak memiliki ide dan kreatifitas dalam menggambar. Aku sangat lemah!
Ini seperti momok buatku. Tugas-tugas sepele ini malah yang berhasil membuatku stres tak berkesudahan. Mendesain flyer, mendesain banner, mendesain infografis selalu berhasil membuat asam lambungku naik.
Untuk mengatasinya, aku biasa mencari template-template flyer, banner dan info grafis gratis di internet. Selama template tersedia dan gratis, lambungku akan terselamatkan. Bahkan aku rela untuk membeli desain template jika memang dibutuhkan (menggunakan uang pribadi) agar asam lambung tidak naik. Ada aplikasi menggambar yang sangat membuatku enjoy, Sketchup, sebuah aplikasi pemodelan 3D yang sangat mudah digunakan. Aku sering menggunakan untuk membuat model-model rumah atau gedung yang sudah ada sebelumnya. Aku tak pernah menggunakan aplikasi ini untuk mendesain. Memikirkan sebuah model (mendesain) bisa membuat asam lambungku naik.
Sejauh ini, aku masih bisa mengatasi ketakutanku ini dengan mencari template desain yang sudah ada.
Warm Regrads,
Lalu bagaimana jika ada tugas menggambar? Pilihan pertama jelas membolos, pilihan ke dua tidak mengumpulkan tugas, pilihan ketiga menggambar bendera negara-negara di dunia, pilihan keempat menggambar peta. Ya!! Cuma 2 gambar itu yang ku bisa. Menggambar kumpulan bendera negara dunia dalam 1 kertas gambar A3 dan menggambar peta dunia.
Kenapa memilih menggambar bendera negara dunia? Karena mudah. Tinggal menggunakan penggaris, digambar dengan rapih dan selesai. Lalu kenapa memilih menggambar peta? Karena di peta ada garis bantu berupa garis bujur dan garis lintang serta perbandingan skala yang mudah dipelajari. Tinggal membuat garis bantu dengan skala yang sudah ditentukan lalu gambar dimulai dan selesai. Selain itu, saya benci sekali menggambar.
Sampai akhirnya saat SMP. Pak Dirman, Guru Kesenian, mengajarkan kami menggambar perspektif sederhana, yaitu teknik menggambar yang digunakan untuk mengilustrasikan dimensi lewat bidang datar. Saat itu kami diajarkan 2 teknik menggambar perspektif, perspektif satu titik dan perspektif dua titik. Cukup mudah dipahami, karena menggambar perspektif bisa menggunakan sebuah alat bantu berupa penggaris. Hanya dengan membuat garis saja, kita bisa membuat gambar yang indah. Aku mulai nenambah kemampuan menggambarku.
Ternyata ketakutanku akan menggambar tersimpan sampai aku dewasa. Entah apa yang ada dipikiran orang-orang. Mereka berfikir bahwa seorang teknisi komputer harusnya bisa dan mengerti menggunakan apilikasi menggambar dan editing seperti photoshop dan corel. Ya aku mengerti dasar-dasar dan fungsi beberapa tombol yang ada pada kedua aplikasi tersebut. Tapi, yang memereka tak pernah tau aku tak memiliki ide dan kreatifitas dalam menggambar. Aku sangat lemah!
Ini seperti momok buatku. Tugas-tugas sepele ini malah yang berhasil membuatku stres tak berkesudahan. Mendesain flyer, mendesain banner, mendesain infografis selalu berhasil membuat asam lambungku naik.
Untuk mengatasinya, aku biasa mencari template-template flyer, banner dan info grafis gratis di internet. Selama template tersedia dan gratis, lambungku akan terselamatkan. Bahkan aku rela untuk membeli desain template jika memang dibutuhkan (menggunakan uang pribadi) agar asam lambung tidak naik. Ada aplikasi menggambar yang sangat membuatku enjoy, Sketchup, sebuah aplikasi pemodelan 3D yang sangat mudah digunakan. Aku sering menggunakan untuk membuat model-model rumah atau gedung yang sudah ada sebelumnya. Aku tak pernah menggunakan aplikasi ini untuk mendesain. Memikirkan sebuah model (mendesain) bisa membuat asam lambungku naik.
Sejauh ini, aku masih bisa mengatasi ketakutanku ini dengan mencari template desain yang sudah ada.
Warm Regrads,
Bener banget, gak semua orang bisa gambar walau terlihat mudah kenyataannya untuk beberapa orang sulit menggambar. Bagi yang pintar matematika, menggambar tidak mudah. Lain halnya, bagi yang pintar menggambar, matematika terlihat sulit.
BalasHapusPastinya kita punya bakat tersendiri, sih, tetapi serius kalau diminta menggambar sulit buatku apalagi nunggu ide
BalasHapuskadang gitu, sering banget pas disuruh gambar bingung mau gambar apa, belum lagi mau buat garis aja susah nentuinnya. :)
BalasHapusPaling suka gambar sih karena dari coretan-coretan sederhana bisa jadi pemandangan yang bagus atau gak mengkhianati hasil gitu.
BalasHapusIya, menggambar mudah lho bisa mencontoh dari pemandangan yang di sekitar malah kayak gagasan kita bisa tertuang walau hasil kadang gak memuaskan tapi kalau udah coba pasti suka.
BalasHapussemangat kakak :D face the fear with try the best!
BalasHapus