Universitas Jember. Udah baca kan Jadwal Festival Tegal Boto 2013? Kalau belum buruan deh dibaca hehehehe ada banyak acara seru disana. Aku sendiri awalnya gak tau-menau soal acara ini. Tapi berkat kabar dari adik kelasku, aku malah ikutan dalam acaranya dan pengen nulisin soal ini. Itung-itung latihan nulis jurnalism.
31 November 2013 kemarin, aku ditelpon seorang adik kelasku. Katanya alatku (skripsiku) akan diikutkan pameran bersama alat-alat skripsi dari teman-teman lain yang sudah lulus. Untuk itu kampus memintaku untuk mengajarkan detail dan dasar dari alatku kepada panitia yang akan menjaga stand sekaligus alatku. Aku pun bersedia, sekaligus lepas kangen sama alatku yang satu ini. Yang belum tau apa sih alat yang kujadikan skripsi, klik aja link berikut. Berbagi Sedikit Tentang Skripsiku. Atau bisa juga liat vidio berikut.
Setelah sharing pada beberapa adik kelas tentang alatku, ternyata dosenku meminta para pemilik alat untuk ikut menjaga stand pada hari pertama. Karena pada hari pertama itu Rektor Universitas Jember akan melihat setiap stand yang ada. Untuk hari selanjutnya bisa diserahkan pada adik-adik kelas. Ada yang membuatku sedikit sedih waktu brifing malam hari (malam sebelum acara pameran dimulai). Ada bagian part alatku yang terbuat dari bahan akrilik pecah di satu sisi saja dan masih bisa di lem.
Suasana Briefing Malam
Pagi harinya, 2 November 2013, aku coba seting ulang alatku. Takutnya nanti waktu ada pengunjung alatnya gak bisa jalan, apa lagi RektorUniversitas Jember. (Bahasa kerennya sih) Kan bisa berabe ntar. Aku coba secara manual dulu, karena pinjaman laptop belum datang. Aku coba putar 360º dulu. Gal terpikirkan part yang sedikit pecah itu, karena posisinya aku pikir masih presisi jadi gak bakal mengganggu jalannya alat. Tapi ternyata part itu nempel di bagian sensornya dan celakanya aku gak memperhatikan itu. Aku enak saja mencet tombol berputar. CKRAAKKK!!!!! Part itu hancur berkeping-keping. Aku syok dan teman-teman yang lain pun memperhatikan prihatin. Bagaimana aku bisa membanggakan alat ini dihadapan para pengunjung nanti?
Alatku Malang
Tanpa putus asa aku coba lem menyatukan kepingan part itu. Meskipun berhasil menyatu, tapi malah mengakibatkan perhitngan sensornya berantakan. Yah sudah lah ihklaskan saja alatku tak bisa menunjukkan aksi seksinya hari ini. Dari pada galau berkepanjangan aku coba liat-liat alat teman-teman yang lain dan mencobanya satu satu. Keren-keren loh. Ada alat coffe mixing otomatis, alat sangrai kopi otomatis, alat pendeteksi PH tanah, alat penghitung detak jantung (stetoskop digital), alat penghitung gula darah, robot penanam bibit pohon, robot pemadam api, dan masih banyak alat canggih lainnya. Yang paling menarik perhatian pengunjung adalah 3 mobil listrik karya mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik Universitas Jember. Salah satunya bernama Titen GX-V yang menjadi juara umum 1 Kompetisi Mobil Listrik Nasional di Politeknik Negeri Bandung, Jum’at, 25-27 Oktober 2013. Tim dari Universitas Jember ini memiliki catatan nilai yang memuaskan dari 4 kriteria yang dilombakan, yaitu kategori percepatan mobil, pengereman, efisiensi energi, dan kategori kecepatan kendaraan (mobil listrik). Dalam kategori percepatan dan pengereman tim dari Universitas Jember ini tampil sebagai tim yang terbaik dengan meraih juara 1. Pada kategori efiensi tenaga dan kecepatan Titen GX-V berada pada urutan ke-2.
Titen GX-V
Tim Titen GX-V
Trophy Juara Umum
Mobil Listrik Besutan Salah satu Dosen Tenik Elektro Universitas Jember
Narsis Bersama Titen GX-V
Robot Pemadam Api
Robot ini diikut sertakan dalam KCRI (Kontes Robot Cerdas Indonesia). Robot ini menggunakan 8 sensor ping (ultrasonik), 18 motor servo, 1 sensor panas, dan 1 kipas angin sebagai pemadam api.
Robot Penanam Bibit Pohon
Robot ini diikut sertakan dalam KRI (Kontes Robot Indonesia) yang bertemakan penghijauan. Robot ini bertugas untuk mengangkat bibit pohon dari tempat penyimpanan dan dibawa menuju tempat yang sudah ditentukan. Berbeda dengan robot pemadam api yang semuanya serba otomatis, robot ini digerakkan secara manual.
Aksi Menerangkan Alat Mati Pada Pengunjung
Seoeang Teman Menjelaskan Alatnya Pada Rektor Universitas Jember
Alat Pengecek Gula Darah Oleh Bagas
Alat Detektor Detak Jantung Oleh Iwan
Selain dari fakultas teknik, pameran ini juga diikuti oleh fakultas-fakultas lain seperti Fakultas MIPA, FKIP, FISIP, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik Pertanian, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Keperawatan, dan Program Studi Sistem Informasi.
Sistem Hidoponik Fakultas Teknik Pertanian
Sistem Hidoponik Fakultas Teknik Pertanian
Sistem Hidoponik Fakultas Teknik Pertanian
Sistem Hidoponik Fakultas Teknik Pertanian
Sistem Hidoponik Fakultas Pertanian
Hidroponik yang digunakan oleh temen-temen dari Fakultas Teknologi pertanian ini menggunakan batu bata yang dipecahkan menjadi kerikil-kerikil kecil. Media tanamnya menurutku unik, karena air yang digunakan untuk memberi nutrisi tanaman diseting agar terus mengalir. Air yang digunakan telah diberi nutrisi kimiawi (semacam pupuk), jadi nutri terus mengalir merata pada setiap tanaman. Selain itu media tanam ini juga dipasangi 3 buah sensor, yaitu sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor kelembaban udara yang terorganisir rapih kedalam mikrokontroler yang dikomunikasikan serial dengan komputer. Programnya sendiri dirancang dapat diatur secara online menggunakan smartphon. Dan juga diberi kamera agar kita bisa memntau tanaman kita dalam jarak jauh sekalipun. Algoritma kerjanya kira-kira seperti ini. Jika udara kurang lembab, maka penyemprot air akan menyemprotkan air lembut pada seluruh tanaman sehingga udara menjadi lembab. Jika udara panas maka alat akan mengaktifkan kipas agar tanaman terangini dan jiga udara terlalu lembab/dingin atau kekurangan cahaya maka alat akan menghidupkan lampu yang telah disediakan. Meranik sekali. Berbeda dengan FTP, Faperta juga memamerkan produk hidroponiknya. Menariknya adalah berbeda dengan FTP yang menggunakan batu bata sebagai media tanamnya, Faperta hanya menggunakan spon dan sterofom yang dialiri air juga (tapi sayang gak ada penjaga yang bisa ditanya-tanyain).
Waterfall Aerator - Fakultas Kesehatan Masyarakat
Satu lagi produk yang dipamerkan yang menarik hatiku adalah Waterfall Aerator. Alat ini digunakan untuk mengurangi kadar FE pada air. Air disaring dengan spon yang diletakkan pada beberapa wadah yang disusun keatas sehingga air akan tersaring lalu menetes kewadah penyaring berikutnya. Ini bertujuan agar air dapat kontak langsung dengan udara. Tebal spon yang digunakan menyesuaikan kapasitas wadah terhadap air. Kemudian air disarung menggunakan penyaring anaerob yang terdiri dari batu, sabut kelapa atau ijuk, pasir, arang,lalu kerikil. Semua bahan harus dicuci sampai bersih. Penggunaan sabut kelapa kurang disarankan karena jika pengolahan atau pencuciannya kurang bersih, akan mengakibatkan warna air menjadi kuning. Produk air yang dihasilkan hanya memenuhi syarat air bersih tapi tidak memenuhi syarat air minum.
Produk Pameran Dari Fakultas MIPA - Kerupuk Pasir
Robot Peraga Cara Sikat Gigi Yang Benar - FKG
Produk Pameran FISIP - Recycling
Simulasi Bencana Alam Gunung Meletus Oleh PSIK
Simulasi Bencana Alam Gunung Meletus Oleh PSIK
Kincir Irigasi Oleh Fakultas Pertanian
Teropong Bintang di FKIP
Aku memang gak pernah ahli dalam mereview sebuah pameran. Masih ingat kan waktu aku mengunjungi INTERNATIONAL TOBACCO EXPO & ESDM 2013 kemarin kan? Tapi semoga semakin membaik deh heheheh... soalnya kedepan masih ada banyak expo yang pengen aku review. Sampai siang kami makan siang bersama, lalu hujan turun lebat. Terjebak di stand pameran sampai jam 16.30 baru bisa pulang.
Alatnya canggih-canggih.. yang paling canggih yang muncul di foto terakhir.. #ups hehe.
BalasHapusSukses selalu Mas
Wahahahah itu pake maksa buat motretin, eh malah pas waktu makan hahahahaha
HapusSederhana tapi canggih... Keren gan...
BalasHapusEmang keren, apa lagi orang yang paling bawah :p
Hapusyang robot sikat gigi siapa ya yg buat?kebetulan Proyek Akhir aku sama dengan itu.
BalasHapusWah nggak tau juga sih, soalnya itu dari Fakultas Kedokteran Gigi, nggak sempet tanya :)
Hapus