Ada Jebakan di Wawancara Kerja
Pertanyaan Terselubung Wawancara Kerja Yang Menjebak |
Menindak lanjuti tulisanku kemarin lusa, Rabu 18 September 2013, Renungan Setelah Wawancara Kerja: Ada Yang Salah. Setelah kemarin ku share ke Facebook, aku mendapat banyak support dari teman-temanku. Dan mereka memberi saran untuk memperbaiki kesalahan dan kekuranganku. Apa saja saran-saran itu?
Ada dua orang teman yang share pengalamannya saat wawancara kerja, Jaka dan Candra. Mereka adalah temanku saat KKT di Desa Panduman dulu. Mereka berdua sudah lama lulus mendahuluiku dan sekarang mereka sudah bekerja pada bidangnya masing-masing. Khusus untuk Candra, dia pernah belajar (mengikuti training) ke-HRD-an. Seperti yang aku bilang kemarin, aku telah melakukan kesalahan fatal saat wawancara yang sudah aku lakukan beberapa waktu lalu.
- Gugup. Kesalahan Paling utama, yang menyebabkan banyak kesalahan dibawahnya.
- Menggoyang-goyangkan badan kekanan kekiri seakan memainkan kursi. Untuk mengatasi kegugupanku yang memunculkan gemetar aku melakukan itu. Setelah aku renungkan, ini tidak baik karena akan memunculkan image seperti anak kecil yang tidak profesional.
- Tidak mengerti apa kekurangan dan kelebihanku.
- Lupa akan apa skripsiku.
- Menjawab beberapa pertanyaan dengan panik.
Menurut Jaka, jawaban "semangat, hardworker, disiplin, tepat waktu, dll" itu sudah sangat dihafal oleh semua perusahaan. Menurutku juga begitu, jadi itu bukanlah hal yang menjual karena semua orang menjawab hal yang sama, jadi tidak ada hal yang spesial meskipun kita memang seperti itu. Tapi ya jawaban seperti itu masih diterima oleh perusahaan. Jadi mending jawab seperti itu saja saat bingung. Kalau menanggapi pertanyaan kekurangan pada diri kita, Jaka pernah menjawab, "saya sering bekerja terlalu keras, sehingga terkadang saya lupa waktu, lupa menjaga pola makan dan kesehatan saya, tapi sekarang saya menyiasatinya dengan membuat alarm". Oke bisa ditiru. :)
Kalo nasehat dari Candra panjang sob. Memang pantas jadi trainer dia hahaha. Tanpa pamrih dia memberi wejangan-wejangan, bahkan kalo nanti ada kebingungan soal wawancara bisa tanya-tanya ke dia lagi. Dan hebatnya, dia tidak menolak waktu aku meminta izin untuk mem-post tips yang dia berikan padaku. Ini dia tips menghadapi wawancara kerja ala Candra.
Kalo nasehat dari Candra panjang sob. Memang pantas jadi trainer dia hahaha. Tanpa pamrih dia memberi wejangan-wejangan, bahkan kalo nanti ada kebingungan soal wawancara bisa tanya-tanya ke dia lagi. Dan hebatnya, dia tidak menolak waktu aku meminta izin untuk mem-post tips yang dia berikan padaku. Ini dia tips menghadapi wawancara kerja ala Candra.
- Menghadapi pertanyaan "Apa kelebihan Anda?".
Saya tidak bisa menilai secara obyektif apa kelebihan saya, tapi saya yakin bahwa saya termasuk orang yang konsisten, konsekuen dan mau belajar! Konsisten disini maksudnya saya teguh dalam pendirian atau tindakan dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain atau lingkungan supaya tidak terombang-ambing oleh keadaan sekitar. Konsekuen maksudnya bersatunya antara perkataan dengan perbuatan dan mau menerima segala apapun resiko yang harus di tanggung akibat pilihan yang telah di buatnya. Mau belajar, ya saya tipikal orang yang senang mempelajari hal-hal baru. - Menghadapi pertanyaan "Apa kekurangan Anda?".
Diantara banyak kekurangan saya, menurut saya kekurangan yang paling berpengaruh bagi saya adalah saya tipe orang yang paling tidak bisa tenang apabila ada tugas atau ada tanggungan yang saya telah sanggupi akan tetapi saya tidak bisa menyelesaikan tepat pada waktunya, apapun itu alasannya. - Menghadapi pertanyaan "Apa motivasi Anda melamar ke perusahaan kami".
Saya tahu, perusahaan yang Bapak pimpin adalah perusahaan besar dan ternama, disini saya mengajukan lamaran untuk dapat bekerja di perusahaan bapak yaitu dengan motivasi Give more dan Get more. Maksudnya saya bisa memberi lebih disini yaitu saya bisa mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh selama ini, waktu saya, dan tenaga serta pikiran saya untuk dimanfaatkan selama saya nanti bekerja di prusahaan bapak. Dan maksud dari get more (mendapat lebih) ya saya manusia, saya tidak munafik kalau saya jg butuh timbal balik dari perusahaan bapak, tapi gaji dan jabatan bukan nomer 1 dalam benak saya, yang paling penting adalah pengalaman kerja yang akan saya dapatkan nantinya selama bekerja di perusahaan bapak. - Sikap saat menjawab.
Harus tegap! Lengan atas dilarang banyak gerak, cuma sedikit gerakan tangan dalam menjelaskan, terus jangan meletakkan tangan diatas meja! Kalo kamu sedikit gugup, kamu bisa pegang ballpoint, ato saputangan kecil, itu bisa ngurangin gugup. Jangan lupa tatap penginterview, dan jangan tlalu banyak senyum, tapi jangan cemberut juga, oiya, kalo duduk di kursi dari arah kiri kursi, kaki kanan masuk dulu. Kalo udahan, dari arah kiri lagi, kaki kiri kluar dulu. Naruh tangan di atas meja itu menunjukkan orangnya kurang tegas, gampang gugup, dan mudah terpengaruh. Sikap perfect nya itu duduk tegap, lutut kanan dan kiri kasih space 1 kepalan tangan, letakkan tangan diatas masing-masing kaki selama kita tidak menjawab/menerangkan sesuatu, pasti ada kalanya kita memain2kan tangan. Jari-jari kanan sama kiri disilang-silangin, itu hindarin, ya itu tangan kiri pegang saputangan kecil aja. Jadi banyakin gerakan tangan kanan, kalo kita butuh ngejelasin 2 tangan, baru taruh saputangannya diatas paha. - Jangan duduk sebelum dipersilahkan duduk.
- Kalo ada suguhan diatas meja dan dipersilahkan makan jangan diambil.
Bilang aja udah kenyang atau apa lah. Lucu gak etis kalo kita lagi ngobrol sambil makan-makan, meskipun itu cuma permen atau aqua. - Menghadapi pertanyaan "Berapa ekspektasi gaji yang Anda inginkan?".
Saya yakin bapak/ibu lebih bijaksana dalam penentuan nominal gaji pertama yang saya terima nantinya, pastilah perusahaan mempunyai standar sendiri atas itu, saya hanya bisa melakukan apa yang terbaik yang saya lakukan untuk perusahaan bapak nantinya, dan bapak akan bisa menilai bagaimana kinerja saya serta menentukan nominal gaji yg layak atas kinerja saya tersebut. - Pertanyaan lain yang biasa muncul.
- Kejadian terburuk, ato tersedih apa yg pernah anda alami?? *Ini untuk menilai seberapa besar hati seseorang dalam menghadapi hal terburuk*
- Apabila ada orang terkasih anda , misalkan ibu anda sakit keras, sedangkan saat itu anda tidak bisa tidak bisa meninggalkan kantor karena alasan tertentu, mana yang anda pilih? *ini untk menilai tggung jawab*
- Intinya hati-hati sama beberapa pertanyaan yang menjebak.
Super sekali bukan saran dari Candra? Bukan aku banget sebenarnya jawab seperti itu, tapi demi dapat pekerjaan, sedikit munafik dulu gak apa-apa kali ya? Sedikit aja lah... gak usah banyak-banyak hehehe. Nah yang perlu diwaspadai adalah kata-kata terahir, ada beberapa pertanyaan yang menjebak. Aku jadi ingat kemarin jalan-jalan ke gramedia ngeliat buku yang judulnya "100% Tips Trik Jitu Lolos dari 36 Jebakan Wawancara Kerja" tulisan Seno Soemantri. Kebetulan liat buku itu ada di deretan buku obralan. Jadi tertarik buat beli hehehehe. Beli aja deh ah penasaran hehehehehe... Dan semoga sedikit sharing ke dua temanku ini bisa membantu kangmasbro dan mbakyusist sekalian.
Barrakallahu...
Barrakallahu...
Saya pernah terjebak dengan jawaban saya sendiri, dan akhirnya mbulet saja disitu. yah namanya human eror, ngeblank :D. ditambah lagi kalo interview, pengalaman si HRD memang pinter berkelit
BalasHapusTapi gak perlu panik mas, jawab saja sesuka hati, yang penting fokus dan jujur
Jawab sesuka hati? sesuka hati kita atau sesuka hati pewawancara nih mas? Makasih ya idenya mas... Gak panik, fokus, dan jujur.
Hapusmantab isi postingannya
BalasHapusnambah ilmu dari postingan ini
terima kasih mas untuk share pengalamannya :)
salam kenal :)
Terimakasih juga udah berkunjung...
HapusSalam kenal balik :)
waaaah bermanfaat sekali. saya masih mahasiswa sih tapi sudah beberapa kali ikut open recruitmen event-event di kampus. bisa buat referensi nih hehehe
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung....
HapusDan ... pewawancara yang baik ...
BalasHapusbisa sangat mengetahui ...
mana jawaban yang munafik ... mana jawaban ya asli ...
Yang dicari oleh para pewawancara (yang baik) adalah ... Aplicant yang smart ... tapi jujur ...
Awalnya saya tidak percaya ... tapi setelah enam - tujuh tahun bergelut dibidang ini ... di team recruitment sebuah perusahaan ...
hhhmmm ternyata sangat mudah menemukan siapa kandidat yang berbohong ... atau sekedar menjawab "generik" dari buku ... hehehe
Saran saya ... jawablah sesuai dengan apa kata hati ...
tidak tau bilang tidak tau ... jangan sok tau ...
Salam saya
Salam saya
Kalo ada suguhan diatas meja dan dipersilahkan makan ... jangan diambil.
BalasHapusKalau saya sih ... kalau haus ... atau lapar ... ambil saja ...
Plus ... bilang terima kasih ... !
Ngomong sambil makan ? atau Minum ? ... ya ini yang nggak sopan ..
tapi ijin dulu kan boleh ... "Pak saya minum dulu sebentar ya pak ?"
"Saya makannya nanti aja ya Pak ... kan nggak sopan kalau makan sambil ngomong"
Intinya ... jadi dirimu sendiri ... dan jujur ... apa adanya ... tidak jaim ... dan tidak siap-siap ... full allert ... seolah-olah sedang menghadapi jebakan ...
Kandidat yang perilakunya seolah sedang menghadapi pertempuran penuh jebakan seperti ini ... nggak asik diajak kerja ... !!! Sumpah !!!
I've been there ... and done that !!!
Salam saya
Oh... jadi kemungkinan saya masih belum ketrima kerja ya itu ya om... terlalu terlatih eh, terlalu ngeplek buku dan terlalu bersikap protektif...
HapusJadi selain be your self, be natural juga ya? Gak usah terpaku sama buku? Asekk...
Makasih om penjelasan dan sarannya. Super sekali...
Hormat saya...