Hikayat Mimpi Seorang Insinyur
3 tahun lalu aku menemukan sebuah benda yang ditinggalkan
pemiliknya, benda yang cantik nan rupawan, indah nan menawan. Satu bulan
negosiasi untuk memilikinya pun tidak sia-sia, benda itu akhirnya berada
digenggamanku. Hanya terpikat dengan paras cantik luarnya saja, tak membuatku gentar untuk
mempelajari rangkaian blok didalamnya. Hari demi hari aku berusaha mempelajari
blok demi blok rangkaian. Sebelumnya aku sudah tidak memiliki motivasi untuk
kuliah, setelahnya aku kembali memiliki motivasi itu. Ternyata sekedar
mempelajari rangakaian saja tak bisa membuatku mengerti benda ini. Aku harus
mampu membaca program benda ini. Hitungan detik, menit, jam dan hari tak mampu
menyanding usahaku untuk mempelajarinya. Minggu demi minggu dengan sabar dan telaten ku coba untuk mempelajarinya. Kesabaranku membuahkan hasil, aku pun mengetahui rahasia besar dalam benda ini. Benda ini sudah beberapa kali berpindah tangan kepemilikan dan ternyata terdapat kerusakan parah yang didapat dari pemilik sebelumku. Tak mungkin mengganti rangkaiannya, karena tanpa rangkaian yang sudah ada, benda tersebut bukanlah benda yang aku mau. Hanya bisa menambah sedikit rangkaian dan program yang kubuat sendiri.
Semakin aku berusaha menambahkan rangkaian dan program pada benda ini, semakin terlihat gesekan ketidak cocokan. Akar akal berpulas tak patah, semua usahaku menarik hasratku untuk bermimpi indah disiang bolong. Hasrat-hasrat menjalar liar membentuk alar mimpi setinggi langit. Mimpi indah yang mungkin semua insinyur memilikinya. Mimpi untuk memiliki sebuah perusahaan sendiri, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia software, orang memanggilnya software developer.
Semakin aku berusaha menambahkan rangkaian dan program pada benda ini, semakin terlihat gesekan ketidak cocokan. Akar akal berpulas tak patah, semua usahaku menarik hasratku untuk bermimpi indah disiang bolong. Hasrat-hasrat menjalar liar membentuk alar mimpi setinggi langit. Mimpi indah yang mungkin semua insinyur memilikinya. Mimpi untuk memiliki sebuah perusahaan sendiri, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia software, orang memanggilnya software developer.
Siang menjadi angan-angan, malam menjadi buah mimpi. Gesekan dengan benda ini terus terjadi, seakan berontak ingin lepas dari genggamanku. Daya juangku tak luntur sedikitpun. 6 bulan setelah kumiliki benda ini, ku ketahui saat mencoba mempelajari program benda ini bahwa pemilik sebelumku akan mencoba untuk mencari benda ini suatu hari nanti. Ku baca ulang-berulang semua rangkaian dan program yang telah ada untuk mengetahui siapa orang yang telah mengakibatkan sebuah kerusakan dahsyat yang sulit untuk diperbaiki. Faktanya, dia adalah orang yang jauh lebih muda dariku yang saat itu mungkin dia baru lulus dari SMA. Otakku meradang bukan kepalang. Seorang siswa mampu membuat kerusakan yang begitu parahnya. Lalu kenapa benda ini hanya rusak, bukannya hancur berkeping-keping? Ternyata daerah asal benda ini diciptakan dengan sang pemilik terdahulu memiliki kecocokan dan menyadarkanku bahwa benda ini tak akan memiliki jodoh denganku lebih dari ini.
Kini benda tersebut telah kutemukan kembali dan telah berada
digenggaman orang lain. Aku tak mau melakukan apa-apa karena aku sudah
merelakannya. Si pemilik baru ternyata lebih pintar dan lebih cekatan
daripadaku. Sang pemilik baru rupanya memiliki mimpi yang sama denganku walau
sedikit berbeda. Bedanya adalah selangkah lagi dia sudah mencapai mimpi.
Aku senang telah menemukan keberadaan benda ini lagi. Jika
benda ini bisa kuajak bicara akan kuucapkan terimakasih. Karena setelah
menemukannya dulu, aku mampu merubah pola pikirku, cara pandangku, tingkahku, egoku,
emosiku, dan impianku. Aku sudah bukan seperti aku saat pertama aku menemukan
atau kehilangan benda ini. Aku sudah
jauh berkembang. Dan bukan karena benda ini aku berkembang, tapi setidaknya
karena benda ini aku bisa men”trigger” otakku untuk belajar lagi.
Aku pun mulai mencoba menumbuhkan lagi hasrat untuk bermimpi hal yang sama sekali lagi.
Jangan disesali, terus bergerak maju :D
BalasHapusIya dong masa mundur :)
Hapus