Unforgettable Journey: Tour de Kawah Ijen
Air Terjun Blawan (Dekat Kawah Ijen) |
"Ikut!" kujawab dengan penuh semangat. Meskipun pernah sekali kesana, aku belum pernah menyaksikan api biru di Kawah Ijen yang katanya cuma ada 2 di bumi ini, satu lagi di Islandia. Apa lagi ada fasilitas penginapan gratis, siapa yang tidak tergiur?
Aku mengajak seorang spupuku yang masih duduk di kelas 1 SMP untuk bertualang bersama. Dia senang dan ingin sekali ikut tapi bertepatan dengan liburan di Kawah Ijen ini dia ada ujian kenaikan tingkat (sabuk) seni beladiri silat. Aku pun mengajak partner travelingku +Anggar Nur Herman Syah yang kebetulan pulang kampung.
Rencananya adalah aku berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor bareng Angga, sedangkan ayah dan ibu berangkat dengan menumpang mobil salah satu teman ibu. Karena masih belum pasti penginapan mana yang akan ditempati, kami menentukan paltuding Kawah Ijen sebagai meeting point. Aku dititipin sekotak nasi, ayam, sosis, sebotol saus, sebotol air mineral, dan sebotol air ION (meskipun mirip, yang jelas bukan merk Ponari Sweat) sebagai bekal ayah dan ibu.
Ditengah perjalanan aku mendapat sms dari adikku, +Aqidatur Riska Puspitasari, "Mas telpon aku". Waktu ku telpon ternyata dia bersama temannya, dan pembimbing Kerja Prakteknya di BATAN sedang menuju Kawah Ijen juga. Adikku, Onya (teman adikku), dan Pak Sony memang sedang ada acara di Jember sejak Sabtu, 29 Maret 2014, sedang kunjungan kerja di salah satu sawah BATAN hasil kerja sama dengan Dinas Pertanian. Kami pun janjian bertemu di paltuding Kawah Ijen juga.
Sampai paltuding Kawah Ijen, ternyata sinyal handphone menghilang entah kemana. Aku dan Angga kebingungan mencari sinyal untuk mengubungi Ibu dan adikku. Kami pun berinisiatif turun lagi mencari sinyal, tapi karena bensin kami yang sudah menipis, kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Sambil menyusuri aspal kami terus memperhatikan handphone kami. Tak terasa kami sampai di air terjun belerang di dekat paltuding Kawah Ijen. Disana sinyal kembali utuh, aku langsung menelpon adikku.
Aku pun menunggu disana, tak berusaha naik lagi karena mobil yang ditumpangi adikku masih muat 2 orang lagi. Jadi aku dan Angga bisa numpang. Kemudian aku telpon ibu, ternyata beliau menginap di penginapan Blawan. Sambil menunggu aku mendengarkan seorang pengunjung bertanya kepada penjaga parkiran di sekitar air terjun itu jarak dari air terjun itu ke partuding berapa kilo, katanya sih kurang lebih 4KM. Aku pun tersedak air liur sendiri, masa sih aku tadi jalan 4KM!?
Didalam mobil aku menatap tajam jalan yang kami lalui. Ternyata memang jauh, tapi kalau dibilang 4KM ya tidak mungkin lah, pasti kurang dari itu. Sampai paltuding Pak Sony mengajak untuk makan siang terlebih dahulu, aku memilih untuk memakan bekal bawaan ibu. Sekalian mengurangi beban yang kami bawa. Di tempat aku dan Angga makan, ada sekumpulan keluarga yang berisi ibu-ibu tertawa nyinyir melihat kami, karena kami ke gunung membawa bekal seperti itu. Kami tak malu, karena memang karena kami lapar dan ini adalah salah satu penghematan, saat bertraveling ria kami berprinsip "Tak usah malu-malu, toh hari ini saja kita bertemu, esok tak akan bertemu lagi".
Kawah Ijen Dari Kiri: Pak Sony, Onya, Adikku, Aku, Angga |
Setelah puas berfoto dan menikmati keindahan kabut disana (saat itu kabut sedang menyelimuti sebagian kawah dan sekitarnya), Pukul 16.30 kami mulai menuruni gunung dan sampai paltuding lagi sekitar pukul 17.30. Dan menyepakati akan bertemu ayah dan ibuku di penginapan. Ternyata rombongan ayah dan ibu tidak jadi menginap di penginapan Blawan karena disana sedang penuh dan berpindah menuju penginapan di daerah Kalisat Jampit.
Pendakian Kawah Ijen Malam Hari |
Api Biru Kawah Ijen Dari Kejauhan |
PTPN XII Pabrik Kopi Kebun Blawan |
Air Terjun ke-2 di Blawan |
Goa Kapur Blawan (Bekas Tempat Pertapaan) |
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler’s Tale |
Aduuuh, saingan nambah whahahaha... mantap nih ke Ijen asal nggak ijen-ijen... :D
BalasHapusSaingan buat apa Mbak? Saingan GAnya ta? hahahaha
Hapushiks ...aku pengen banget ke Ijen belum kesampean juga :(
BalasHapusmakasih ya, sudah terdaftar sebagai peserta :)
Ijen itu dekaaaaaaaat :D
Hapusthis is one of Indonesia's paradise. so awesome moment
BalasHapusYes (ngomong apa saya nggak ngerti hahaha)
Hapusahahaha...liat api kompor gas aja jauh2, iiih jadi gemes ama ibu yg itu :)
BalasHapusKan emang mirip to Mbak Uniek :D
Hapus