Diposting oleh
Aditiya Zamrud Anggar Kasih
25 komentar
Cita-cita[1][2][3][4][5][6][7][8]
Cita-cita Masa Kecil - Terinspirasi dari tulisan mbak Wulan Novi, Apresiasi Untuk Petani. Mbak Wulan mengatakan bahwa negara kita sekarang ini, yang notabene adalah negara agraris, merupakan negara pengimpor terbesar, bahkan beras saja diimpor dari Thailand. Hal ini berbanding terbalik dengan era 1980an. Tulisan ini membuatku berpikir keras. Meski aku bukan ahli pertanian, aku juga bukan orang perpolitikan, tapi aku pengen meracau dalam hal ini. Ada beberapa kemungkinan yang membuat negara kita babak belur seperti ini.
Mungkinkah jumlah penduduk Indonesia berkembang pesat?
Mungkinkah masyarakat menjadi sangat konsumtif?
Mungkinkah guyonan yang banyak tergambar di bak truk, "Isih enak zamanku to?", itu benar adanya?
Atau mungkin generasi mudanya?
Cita-cita generasi muda apa? Aku ingat dulu waktu kecil cita-citaku adalah menjadi insinyur. Teman-temanku yang lain kebanyakan ingin menjadi dokter, guru, pilot, tentara, polisi, dan profesor. Dan sekarang ini jauh lebih berkembang pemikirannya, ada yang ingin jadi seniman, model, artis, bahkan yang ingin jadi traveler atau backpacker juga ada. Yang jadi petani? Ada yang mau? Mungkin malah jadi profesi pilihan terahir. Banyak sekali motivator-motivator kepribadian dan enterprenurship mengatakan agar kita menjadi orang yang sukses. Contohnya Om Motivator yang satu ini.
Bagaimana kalau kita menjadi petani sukses? Pasti seksi juga bukan? Kemudian muncul pertanyaan yang lebih ekstrim jauh kedepan. Andai aku punya anak nanti, akankah ku sarankan dia bahwa petani juga merupakan profesi penting? Karena tak pernah ada petani dalam Cita-cita Masa Kecilku.
Bener banget mas, kalo kita bisa SUKSES di semua bidang itu pasti bakalan jauh lebih bermanfaat bagi orang lain. dan bonusnya bisa dicariin sama cewek deh mas kwkwk
salam super. cita cita gue dulu jadi ustadz bang. entah kenapa sekarang jadi beralih ke arsitek.. hahaha. kalau masalah petani, bener juga sih. kalau gaada petani kita makan apa coba...
Petani itu semacam buruh menurut saya. Lebih baik kita diganti petani dengan cita-cita menjadi sarjana pertanian. Karena dunia pertania bukan cuma menanam padi aja. Tapi, banyak segala aspek harus dipelajari seperti ekenomi, sosial, dan permasalahannya. Intinya, sarjana pertanian pantas untuk dicita-citakan karena dibekali dengan pendidikan.
Yang dibahas ini bukan cuma petani beras doang Matt, tapi petani dalam pengertian luas. Cuma contoh yang diberikan mbak Wulan ya eksport beras. Saya punya banyak sekali kenalan sarjana pertanian, yang orang umum menyebutnya insinyur pertanian. Lalu kemanakah mereka setelah lulus?
Kalau kata ayah saya, sarjana pertanian bisa menjadi pengusaha pertanian, atau kalau mau bekerja dibidang pemerintahan jadi teknisinya, penyuluh, kebijakan pembangun pertanian. Tapi, sarjana pertanian bisa juga bekerja yang bukan dibidangnya: pegawai bank dan masih banyak lagi. :D
Iya sih Matt, teorinya seperti itu, tapi... Saya sendiri kalau jadi Insinyur Pertanian pasti ogah ngejalanin pertanian secara langsung. Pasti nyari kerjaan di perusahaan swasta. Kebanyakan seperti itu juga. Itulah yang saya pertanyakan dalam artikel ini.
Merendahkan petani itu berarti orang itu belum ngerti arti sebuah nasi, haha. Dulu punya cita2 jadi Guru, tapi kok tiba2 ilang di masa-masa SMA kayak gini >.<
Petani memang penting. Kalau tidak ada petani, kita makan apa? :D
BalasHapusKalau gak ada petani... makan makanan kaleng mungkun ::D
Hapus[etani juga harus jadi impian banyak orang :)
BalasHapusSukseskan petani :)
HapusBener banget mas, kalo kita bisa SUKSES di semua bidang itu pasti bakalan jauh lebih bermanfaat bagi orang lain. dan bonusnya bisa dicariin sama cewek deh mas kwkwk
BalasHapusDicariin buat apa? Bukan buat nagih utang kan? wkwkwkwk
Hapusuhuk, pantesan mata saya kedutan :) #halah
BalasHapusanak jaman skrg juga suka bertani kok mas tapi petani digital alias maen game 'farmville' haha
Ahahahaha ada juga yang lebih ngetrend, harvestmoon mbak ahahah
HapusSalam super, cita-cita saya dulu menjadi pilot dan seiring perkembangan jaman ingin menjadi CEO! :) padahal petani sangat berjasa!
BalasHapusWah jelas lebih keren CEO lah mas hahaha
HapusKalau udah jadi CEO petaninya dihargai ya :D
Petani itu profesi yang identik dengan kemiskinan, jadi banyak yang gamau jadi petani.
BalasHapusPetani sekarang kaya-kaya loh... asal mereka tau cara bertani dan berjualan yang benar.
Hapussalam super. cita cita gue dulu jadi ustadz bang. entah kenapa sekarang jadi beralih ke arsitek.. hahaha. kalau masalah petani, bener juga sih. kalau gaada petani kita makan apa coba...
BalasHapusJadi arsitek yang berdakwah aja bro :D
HapusSukses ya buat cita-citanya apapun itu.
tanpa petani kita mau makan apa? menurut aku profesi penting juga tuh kak
BalasHapusTapi kenapa ya jarang yang mau jadi petani?
HapusPetani itu semacam buruh menurut saya.
BalasHapusLebih baik kita diganti petani dengan cita-cita menjadi sarjana pertanian. Karena dunia pertania bukan cuma menanam padi aja. Tapi, banyak segala aspek harus dipelajari seperti ekenomi, sosial, dan permasalahannya. Intinya, sarjana pertanian pantas untuk dicita-citakan karena dibekali dengan pendidikan.
Yang dibahas ini bukan cuma petani beras doang Matt, tapi petani dalam pengertian luas. Cuma contoh yang diberikan mbak Wulan ya eksport beras. Saya punya banyak sekali kenalan sarjana pertanian, yang orang umum menyebutnya insinyur pertanian. Lalu kemanakah mereka setelah lulus?
HapusKalau kata ayah saya, sarjana pertanian bisa menjadi pengusaha pertanian, atau kalau mau bekerja dibidang pemerintahan jadi teknisinya, penyuluh, kebijakan pembangun pertanian. Tapi, sarjana pertanian bisa juga bekerja yang bukan dibidangnya: pegawai bank dan masih banyak lagi. :D
HapusIya sih Matt, teorinya seperti itu, tapi...
HapusSaya sendiri kalau jadi Insinyur Pertanian pasti ogah ngejalanin pertanian secara langsung. Pasti nyari kerjaan di perusahaan swasta. Kebanyakan seperti itu juga. Itulah yang saya pertanyakan dalam artikel ini.
Cita" saya waktu kecil yaitu guru hehehe
BalasHapusWaah... semoga tercapai ya cita-citanya ya mbak Titis, cita-cita bagus itu.
HapusMerendahkan petani itu berarti orang itu belum ngerti arti sebuah nasi, haha. Dulu punya cita2 jadi Guru, tapi kok tiba2 ilang di masa-masa SMA kayak gini >.<
BalasHapusItu hal yang lumrah kok.
HapusD kampung aku petanix kaya kaya. Ada yg punya mobil, rumah dua ampe 3. Tanahx luas. Krn manajemenx bagus..
BalasHapus