Berada di Puncak Stress Membuatku Terdampar di Malang
Masjid Muhammad Cheng Hoo |
Tapi seperti biasa, anak cuma bisa berencana dan semua tergantng kehendak bapak. Ayah bertanya, “Gimana le SNTK GAZA (merk salah satu motor keluarga kami)? Kapan diurus?”. Aku pun menjawab, “Lah kemarin aku sudah tanya masalah ini,tapi ayah bilang ‘gampang, besok-besok saja, jangan sekarang’. Dan aku udah wanti-wanti ini mumpung aku senggang. Sekarang ini aku mau siap-siap ke Malang.”. Tenyata pada akhirnya, setelah aku menawarkan hal itu, aku malah menjadi sibuk atas liputanku pada Festival Tegal Boto 2013 Universitas Jember. Ayahku emosi dan marah, dia mengangapku tidak becus atas tanggung jawabku. Padahal waktu itu sudah ada persetujuan yang tidak tertulis bahwa ini semua tanggung jawab kami berdua. Meskipun lebih condong ke tanggung jawabku, tapi kami sudah sepakat ketika aku sibuk, secara otomatis tanggung jawab ini milik ayah. Dari pada aku ikut emosi yang merugikanku, aku mengalah dan mewurungkan niatku ke Malang. Toh tes masuk kerja masih diadakan besok. Aku bisa berangkat besok pagi-pagi buta dan sekarang aku selesaikan tanggung jawabku dulu.
Ada berkah tersendiri setelah aku menunda keberangkatanku. Aku melihat di Fan Page Kenduri Cinta bahwa Kiai Kanjeng dan Cak Nun akan berada di Malang, tepatnya di Polinema, tanggal 14 November 2013, selain itu aku dapat kabar akan ada Job Fair dari disnaker Jawa Timur di Unair gedung C. Tidak sampai disitu saja, ada kabar baik yang lain. Ada kabar baik dari kaos #SaveGumuk yang sudah lama aku pengen. Kata Mbak Prit, dia punya stok untuk kaos itu. Bener-bener mantap ketertundaan keberangkatanku ini. Selalu ada hikmah dalam hidup bukan? Selalu ada kemudahan dalam setiap kesulitan.
Inna ma’al ‘usri yusraMalamnya langsung menuju rumah Masbro RX Hakim (cari link) untuk bertransaksi membeli kaos itu. Buruknya, aku malah lupa berbenah untuk persiapan berangkat besok. Pulang dari rumah Masbro malah ketiduran dan terbangun jam 3 persis. Hwala… bisa telat aku menuju lokasi. Dengan buru-buru aku masukkan pakaian yang ingin aku bawa. Dan mengecek lagi barang-barang yang harus aku bawa untuk keperluan melamar pekerjaan. Karena kurasa lengkap semua aku pamit ayah dan ibu yang kebetulan terbangun dan langsung berangkat.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
Ngeeeenggggg….. Brum brum brum…Sampai Probolinggo aku tersadar barang yang ku bawa terlalu berlebihan. Ada satu barang yang seharusnya gak aku bawa, malah ikutan terbawa. Ijazah dan transkrip nilai yang asli. Damn! Ini kan musim hujan, gimana kalau kehujanan? Santai-santai, masih ada jas hujan. Untung aku bawaaaa… Eh apa benar aku bawa? Bukannya kemarin jas hujan di jemur karena basah? Oalah dalah… lha kok lupa bawa jas hujan. Gimana ini? Kembali pun gak mungkin bisa telat aku ke Pasuruan. Aku cuma bisa memohon agar hujan gak turun hari ini. Aku harus mengencangkan ikat pinggan, kurangi konsumsi dan beli jas hujan.
Sampai Pasuruan jam 6-an, aku langsung buka Google Map untuk memastikan arah tujuanku. Aku mengetik nama perusahaan yang akan aku datangi. Google Map mengarahkan ku ke Kecamatan Rembang Pasuruan. Aku ikuti saja arah yang ditunjukkan oleh Google Map ini. Tapi perusahaan bahkan komplek industri tidak aku temukan. Aku pun berhenti di Polsek Rembang dan menanyakan alamat yang akan ku tuju. Ternyata aku salah alamat. Salah jauh. Dengan petunjuk Polisi aku pun menuju alamat yang dimaksud
Jam 7 aku sampai di kompleks industri PIER, tapi aku masih belum mandi dan mengganti bajuku. Aku pun keluar dan mencari SPBU terdekat untuk numpang mandi dan ganti baju. Sampai depan perusahaan dengan tepat waktu, jam 8 lebih sedikit. Sebelum tes, perusahaan menjelaskan bahwa mereka sedang membuka departemen baru dan membutuhkan banyak karyawan. lebih sedikit. Sebelum tes, perusahaan menjelaskan bahwa mereka sedang membuka departemen baru dan membutuhkan banyak karyawan. Yang diterima nanti, setelah pelatihan selama satu tahun di sana, maka akan dikirim untuk melakukan pelatihan di Jepang. Mantap broh… Tapi itu yang membuat tes masuk ini sulit. Tes diadakan 2 sesi, sesi pertama adalah tes tulis dan sesi selanjutnya adalah wawancara. Tes berjalan sulit, pasalnya bahasa Inggrisku yang jelek itu diuji penuh. Tes tulis dalam bahasa Inggris dengan materi kuliah yang sudah lama aku lupa, kemudian sesi wawancara pun aku dituntut untuk menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris.
Setelah tes yang sangat menguras pikiran itu selesai, ternyata orang yang memohon membutuhkan hujan lebih banyak dan lebih membutuhkan dibandingkan aku yang sendirian meminta agar tidak hujan. Langit di Pasuruan tertutup awan mendung. Aku pun memutar otak lagi. Rencananya setelah selesai tes, aku akan menuju Surabaya di kosan spupuku. Tapi perhitunganku, jika aku memaksakan ke Surabaya aku pasti terhadang hujan. Aku pun mengiyakan tawaran temanku untuk menginap kekosan temanku yang lain di Kecamatan Pandaan. Yang menurut dia dekat.
Bodohnya aku, aku lupa memohon agar hujannya ditunda sampai kami tiba ditujuan dengan selamat. Yang aku pikirkan hanya, “bagaimana dengan ijazah di task? Aku takut basah!”. Hanya itu saja yang aku pikirkan. Akhirnya kejadian juga, hujan mulai turun. Meskipun gerimis itu membuatku sangat khawatir. Aku terus mengikuti temanku dari belakang. Tiba-tiba…
Crazzz… braaakkk…Aku terjatuh. Aku juga bingung kenapa aku bisa terjatuh. Kecepatan kami waktu itu gak terlalu kencang, bahkan gak sampai 50kmh. Untung waktu itu lalu-lintas dalam keadaan sepi. Jadi aku masih bisa selamat, hanya lecet sedikit saja. Aku segera menepi dan temanku ikut prihatin dan mengarahkanku untuk kewarung makan dulu untuk berteduh, dan kebetulan kami berdua belum makan sejak pagi. Aku dan temanku masih betanya-tanya kenapa aku bisa jatuh? Aku lihat lagi tempat aku jatuh dari warung. Tidak ada pasir disana, tidak ada bekas minyak disana, mungkinkah hanya air membuatku terpeleset? Aku gak tau.
TKP Jatuh |
Rabu, 13 November 2013 jam 8.00 aku berangkat menuju Surabaya. Sebelum ke Surabaya aku mampir ke Masjid Muhammad Ceng Hoo untuk mengambil fotonya. Aku ingin sholat disana, tapi sholat apa ya? Aku bingung, jadi cuma ambil beberapa foto lalu pergi. Setelah agak jauh, aku baru kepikiran sholat dhuha. Hahahaha bodohnya aku. Dalam perjalanan stressku memuncak. Pikiranku masih saja memikirkan hasil tes kemarin, imbasnya aku memikirkan kenapa sampai sekarang masih belum kerja ditambah lagi kepikiran tentang hujan terus muncul dalam otakku. Untunglah sampai depan kosan spupuku di Surabaya dengan selamat. Sampai sana aku telpon spupuku tapi gak diangkat, aku ketuk pintunya tapi tidak dibuka. Aku tau dia pasti sedang tidur, karena dia masuk kerja sore sampai tengah malam.
Tapi setelah aku menunggu didepan kamarnya 30an menit, datang seseorang. Dan menanyakan apakah aku teman dari pemilik kamar (yang namanya aku gak kenal). Kata pemilik kamar, pemilik sebelumnya sudah lama pindah dan kamar sudah lama kosong. Pikiranku kosong mlompong. Aku lupa menanyakan apakah kosan spupuku itu tetap atau pindah. Padahal kami sudah setuju aku numpang tidur disana. Aku telpon spupuku tapi sepertinya masih tidur. Aku berfikir kalau aku lanjutkan ke UNAIR, kalau hujan gimana? (pikiran dungu macam it uterus muncul). Karena stressku, pikiran goblokku pun muncul. PULANG KE JEMBER SAJA mumpung masih pagi. Sampai di Sidoarjo aku mulai bimbang. Aku lirik jam tangan, udah jam 12 siang. Biasanya jam 1 sampai jam 2 bakalan hujan. Bahaya banget kalau aku harus terjebak hujan ditengah perjalanan ke Jember. Tujuan paling dekat adalah Malang ketempat spupuku yang lainnya.
Sampai di Malang ternyata spupuku yang di Surabaya telpon, dia baru bangun. Ternyata kosannya tetap tapi kamarnya saja yang pindah. Doeng… Dan sekarang aku seperti orang yang gak berguna terdiam di kosan spupuku. Sedang menimbang apakah besok melanjutkan ke Surabaya atau tidak. Besok ada 2 acara. Job Fair hari ke-2 dan Pagelaran Kiai Kanjeng di Polinema. Aku harus mengorbankan salah satu. Nonton Kiai Kanjeng atau Job Fair Surabaya?
Bukan ingin menyesali apa yang ku pilih. Tapi pembelajarannya adalah, andai saja aku berfikir lebih luas, berfikir lebih tenang, aku bisa menghadiri kedua acara tersebut. Jadi, mulai saat ini mencoba berfikir lebih tenang meskipun stress melanda.
Barrakallahu...
Selain ke kosan sepupu di Malang apa ada teman mas di Malang ?
BalasHapusSalam kenal dari Malang, misbach.
Gak ada teman mas di Malang. Temen-temen Malang udah pada lulus,udah pada mencar kemana-mana. Mari berteman...
Hapussemoga sukses mas... oya tgl Rabu itukan tgl 13 bukan 14 hehe...
BalasHapuskalo jam 8 di Masjid cheng Ho bisa sholat sunah Dhuha donk mas... jalan itu dulu sering ku lewati ketika masih kuliah di malang
Oh iya typo, kepleset jarinya,mau ngetik 13 malah 14 hahahaha...
HapusMakasih mas
eh bagi bagi iku kaos #SaveGumuk
BalasHapusTuku mat!
Hapuskalau dimalang mampir tempat saya mas selalu terbuka buat para blogger yang kesusahan soalnya penghuninya blogger semua
BalasHapusizin follow sama ditunggu follbacknya
Wah asek...dimana ya?kalau ada waktu pasti mampir...
HapusMakasih atas kunjungannya mas,nanti kalau nemu komputer saya folback...
wuah, saya nemuin blogger jember nih
BalasHapusKuliah di Unej ya? Salam kenal :)
Hapushehe trnyata google map bukan jaminan utk tidak kesasar ya mas :D wih penasaran jd ke job fair apa maiyahan ya ?
BalasHapusKasih tau nggak ya... ahahaha...
HapusJadinya ke Kenduri Kebudayaan baren Cak Nun mbak
Pilihan yang membingungkan ya... Tetap semangat menjalani hidup! :D
BalasHapusUdah gak bingun kok... pasti semangat dong :D
Hapus